Kota Kediri, 26 Mei 2025 — MTsN 2 Kota Kediri kembali menunjukkan komitmennya dalam mengintegrasikan teknologi dalam dunia pendidikan. Terbukti, pada Senin (26/05/2025) madrasah ini resmi menggelar kegiatan Asesmen Sumatif Akhir Tahun (ASAT) untuk kelas 7 dan 8 Tahun Ajaran 2024/2025 dengan sistem berbasis digital penuh, tanpa menggunakan kertas (paperless). Kegiatan ini berlangsung selama sepuluh hari, mulai tanggal 26, 27, 28, 31 Mei dan 2, 3, dan 4 Juni 2025, dan diikuti oleh total 936 siswa, yang terdiri dari 485 siswa kelas 7 dan 451 siswa kelas 8.
Kegiatan ASAT tahun ini menjadi istimewa karena seluruh siswa mengerjakan soal menggunakan perangkat Android pribadi. Hal ini merupakan bentuk konkret dari inovasi madrasah dalam merespon tantangan pendidikan di era digital sekaligus langkah nyata menuju transformasi sebagai Smart Islamic School.
Dalam keterangannya, Kepala MTsN 2 Kota Kediri, Drs. Muh. Nizar, M.Pd., menyampaikan rasa bangga atas kelancaran pelaksanaan ASAT di hari pertama.
“Alhamdulillah, kegiatan di hari pertama ini berjalan lancar tanpa hambatan berarti. Semoga kondisi seperti ini berjalan untuk hari-hari berikutnya. Jaringan internet stabil, server aplikasi tidak mengalami gangguan, dan siswa dapat mengakses soal dengan baik. Ini menunjukkan bahwa MTsN 2 Kota Kediri siap menyongsong era digital secara lebih serius. Sejak awal kami memang telah berkomitmen menjadikan madrasah ini sebagai Smart Islamic School yang mengintegrasikan teknologi dengan nilai-nilai Islam.” ujarnya optimis.
Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa digitalisasi dalam kegiatan asesmen ini bukan hanya sekadar mengikuti tren, tetapi juga menjadi bagian dari langkah strategis madrasah untuk mencetak generasi yang adaptif, mandiri, dan jujur dalam belajar.
Senada dengan itu, Enik Kurniawati, M.Pd., selaku penanggung jawab kegiatan ASAT, menjelaskan bahwa penggunaan sistem digital dalam ujian ini telah dirancang dengan pengamanan yang ketat. Aplikasi ujian yang digunakan telah diprogram sedemikian rupa agar siswa tidak bisa membuka aplikasi lain saat ujian berlangsung.
“Dengan sistem ini, siswa tidak bisa membuka media sosial atau aplikasi lain selama ujian berlangsung. Ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga membiasakan karakter kejujuran dan kemandirian siswa. Harapan kami, ke depan siswa akan semakin siap menghadapi tantangan global yang berbasis digital,” jelasnya.
Menurutnya, teknologi dapat menjadi alat untuk menanamkan nilai-nilai karakter, bukan sebaliknya. Dengan pendampingan dan pengawasan yang tepat, sistem ini dapat mendukung pelaksanaan evaluasi belajar yang jujur dan bermakna.
Kegiatan ini pun mendapat respon positif dari para siswa. Salah satunya, Ahsan Habib salah satu peserta kelas 8A, mengaku sangat antusias mengikuti asesmen dengan sistem paperless ini.
“Sistem ini sungguh modern. Saya merasa lebih tertantang dan termotivasi. Selain itu, lebih efisien dan cepat. Ini sesuai dengan dunia digital sekarang, dan saya merasa bangga bisa mengikutinya,” ujar Ahsan dengan semangat.
ASAT berbasis digital ini juga memberi pengalaman baru bagi para guru dalam melakukan pengawasan dan evaluasi hasil belajar siswa. Tim teknis madrasah turut disiagakan untuk memastikan kelancaran teknis selama pelaksanaan, mulai dari jaringan internet hingga stabilitas sistem aplikasi.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa MTsN 2 Kota Kediri tidak hanya mengejar ketertinggalan dalam bidang teknologi pendidikan, tetapi juga berani menjadi pelopor transformasi digital di lingkungan madrasah. Dengan semangat integrasi antara teknologi, karakter, dan nilai-nilai keislaman, madrasah ini melangkah pasti menuju masa depan pendidikan yang lebih unggul dan kompetitif di era global. (John)

