Kota Kediri, 21 Juli 2025 — Dua siswa berprestasi dari MTsN 2 Kota Kediri Nabihan Altamis Rizqullah dan Muhammad Siswanun tampil dalam acara podcast yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Kota Kediri pada Senin pagi, 21 Juli 2025. Acara ini merupakan bentuk apresiasi dan ajang inspiratif bagi siswa madrasah yang berhasil mengharumkan nama Kota Kediri dalam ajang Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) MTs Tingkat Provinsi Jawa Timur yang berlangsung pada 7 s.d 9 Juli 2025 di Jember.
Nabihan Altamis Rizqullah, siswa kelas 9I berhasil meraih medali emas dalam cabang tolak peluru putra, sementara rekan satu kelasnya Muhammad Siswanun dari kelas yang sama, menyabet juara ketiga dalam lomba lari 400 meter putra. Keduanya hadir bersama para pembina yang turut berperan dalam kesuksesan mereka, yaitu Ibu Lasmi, M.Pd. selaku pembina cabang lari 400 meter dan Bapak Mashuri Witoyo, S.Pd. sebagai pelatih tolak peluru.
Dipandu oleh host yang akrab disapa Mas Coy, suasana podcast berlangsung akrab dan penuh semangat. Kedua siswa tampak ceria dan menjawab setiap pertanyaan dengan lugas dan percaya diri. Mereka menceritakan proses panjang dan penuh dedikasi dalam mempersiapkan diri menghadapi ajang bergengsi tersebut.
Muhammad Siswanun mengungkapkan bahwa kemenangannya tak lepas dari kedisiplinan berlatih yang ia tekuni hampir setiap hari di luar jam pelajaran. “Saya memang senang olahraga, apalagi hobi saya bermain sepak bola. Itu sangat membantu dalam melatih kecepatan dan daya tahan,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa semangat tak pernah surut karena selalu mendapat dorongan dari pembinanya.
Sementara itu Ibu Lasmi sang pembina mengungkapkan bahwa Siswanun adalah sosok yang tangguh dan pantang menyerah. “Saya selalu menanamkan semangat dan motivasi agar anak-anak tidak hanya kuat secara fisik, tapi juga mental. Siswanun adalah contoh nyata bahwa kerja keras dan semangat pantang menyerah akan membuahkan hasil,” katanya bangga.
Nabihan juga membagikan kisah inspiratifnya dalam menekuni cabang olahraga tolak peluru. “Saya latihan enam kali dalam seminggu. Latihan fisik, teknik, dan kekuatan menjadi rutinitas yang harus dijalani. Berat tapi saya yakin hasil tidak akan mengkhianati usaha,” tutur Nabihan. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pelatihnya bapak Mashuri Witoyo, yang selalu mendisiplinkan dengan jadwal latihan yang ketat dan terstruktur.
Pak Witoyo menjelaskan bahwa Nabihan memang memiliki bakat yang luar biasa, tetapi bakat saja tidak cukup. “Kuncinya adalah konsistensi latihan dan disiplin waktu. Saya sebagai pelatih hanya memfasilitasi dan membimbing selebihnya kerja keras Nabihan sendiri yang mengantarkannya jadi juara,” ujarnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kediri, A. Zamroni, M.Pd.I., menyampaikan harapannya agar kehadiran Nabihan dan Siswanun dalam podcast ini dapat menjadi pemantik semangat bagi seluruh siswa madrasah untuk terus berprestasi. Ia menegaskan bahwa madrasah tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga mampu melahirkan atlet-atlet muda yang berprestasi di tingkat provinsi bahkan nasional. Menurutnya, kegiatan podcast ini merupakan wujud apresiasi nyata dari Kemenag kepada siswa dan para pembina yang telah berjuang membawa nama baik madrasah. “Prestasi tidak hadir secara instan, melainkan melalui proses panjang yang dilandasi kerja keras, kedisiplinan, dan bimbingan yang tulus,” ujarnya penuh semangat. (John)
Editor: Piranti

