Kota Kediri,– Halaman Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Kota Kediri pada Senin, 4 Agustus 2025 terlihat lebih padat dari biasanya. Seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan berkumpul untuk mengikuti apel pagi yang rutin dilaksanakan setiap Senin pekan pertama setiap bulan. Apel ini bukan sekadar rutinitas, melainkan momen penting untuk mempererat silaturahmi, mengevaluasi kedisiplinan, dan yang paling utama, memberikan pembinaan karakter kepada seluruh warga madrasah.
Tepat pukul 07.00 WIB, apel dimulai dengan khidmat. Dalam sambutannya, Romiyati, S.Pd., selaku pembina apel, menyoroti satu hal yang sangat fundamental dalam kehidupan sehari-hari yakni lisan. Dengan suara yang tegas namun penuh makna, ia menyampaikan sebuah analogi yang kuat. “Lisan itu bagaikan dua mata pisau,” ujarnya. “Ia bisa menjadi alat untuk membangun, namun di sisi lain, ia juga bisa menjadi alat untuk menghancurkan.”
Lebih lanjut, Romiyati, S.Pd. mengimbau seluruh siswa untuk menggunakan lisan mereka sebagai sarana kebaikan. “Gunakan lisan kalian untuk menyuarakan amar ma’ruf dan nahi mungkar,” pesannya. “Ajaklah teman-teman kalian pada kebaikan, ingatkanlah mereka jika melakukan kesalahan, namun lakukanlah dengan cara yang santun dan penuh kasih sayang. Jadikan lisan kalian sebagai jembatan silaturahmi, bukan sebagai tembok pemisah.”
Ia juga memberikan penekanan khusus mengenai bahaya lisan yang digunakan secara tidak bertanggung jawab. “Lisan jangan sampai dipakai untuk hal-hal negatif, seperti membully teman, menyebarkan fitnah, atau mengucapkan kata-kata kotor,” tegasnya. “Setiap kata yang keluar dari lisan kalian memiliki kekuatan. Kekuatan untuk menyemangati atau justru menjatuhkan. Pilihlah untuk menjadi sumber motivasi bagi orang lain, bukan menjadi sumber kesedihan.”
Selain itu, Romiyati, S.Pd. juga mengingatkan bahwa menjaga lisan adalah cerminan dari hati yang bersih. “Apa yang diucapkan lisan adalah wujud dari apa yang ada di dalam hati,” jelasnya. “Jika hati kita bersih, maka lisan kita akan mengucapkan kata-kata yang baik. Sebaliknya, jika hati kita kotor, maka lisan kita akan mudah mengucapkan kata-kata yang menyakitkan.”
Apel pagi ini ditutup dengan doa yang dibacakan siswa, memohon agar seluruh warga MTsN 2 Kota Kediri selalu diberikan kekuatan untuk menjaga lisan dan mengamalkan nilai-nilai luhur dalam setiap aspek kehidupan. Pesan yang disampaikan oleh Romiyati, S.Pd. ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi seluruh siswa untuk lebih bijak dalam bertutur kata, tidak hanya di lingkungan madrasah, tetapi juga di rumah dan di masyarakat. Dengan menjaga lisan, mereka tidak hanya melindungi perasaan orang lain, tetapi juga membangun karakter diri yang lebih baik. Apel pagi ini berhasil menjadi momen refleksi yang mendalam, mengingatkan bahwa kekuatan terbesar ada pada perkataan yang diucapkan. (John)
Editor: Piranti

Mengasah Karakter Lewat Apel Pagi: Pentingnya Menjaga Lisan